Namun, saya pikir di sini harus ada suatu kemurnian. Suara halus guruh pagi yang akan membuat ini lebih jelas. Suatu cara untuk mengakui bahwa kita adalah tuts piano dan hidup kita terasa lebih dekat.
Harus ada suatu kata yang berarti burung biru, tetapi dengan cara kita melihatnya. Suatu kata yang berarti rapuh dan rahmat musim. Suatu bait yang mengatakan bahwa kesucian kita adalah ketidaksempurnaan yang kita bagi. Suatu tempat yang bisa saya ziarahi dan melakukan pengakuan saya:
Bahwa saya adalah monster yang tinggal di bawah tempat tidur saya. Bahwa saya adalah televisi yang masih statis di kepalamu. Bahwa saya membayangkan kebahagiaan yang lebih besar daripada yang pernah saya rasakan. Bahwa saya adalah koin yang saya lempar ke sumur. Bahwa saya menghabiskan bagian dari diri saya untuk merasa mendalam lagi. Bahwa saya membungkus diri saya dalam plastik dari tren yang berkembang. Bahwa saya adalah catatan yang kamu tinggalkan di atas meja. Dan kamu adalah harapan yang memudar menjadi dongeng.
Exclusive 15% Off for Teachers, Students, Military members, Healthcare professionals & First Responders - Get Verified!